Suku Tengger Bromo
Suku Tengger Bromo adalah sebuah suku yang mendiami di sekitar Jawa Timur, Indonesia yakni menempati sebagian wilayah Kabupaten Pasuruan, Lumajang, Probolinggo, dan Malang. sejak awal mereka menganut agama Hindu, Orang-orang suku Tengger dikenal taat dengan aturan dan agama Hindu. Mereka yakin bahwasanya mereka merupakan keturunan langsung dari Majapahit, Suku Tengger di Bormo dikenal sangat berpegang teguh pada adat dan istiadat Hindu lama yang menjadi pedoman hidup mereka. Keberadaan suku ini juga sangat dihormati oleh penduduk sekitar karena menerapkan hidup sederhana dan jujur
Sejarah asal-usul kata tengger berasal gabungan dua kata, yaitu “teng” dan “ger”. Keduanya merupakan akhiran kata dari dua nama, yaitu Roro An-teng dan Joko Se-ger. Hal itu terkait Legenda Roro Anteng dan Joko Seger. Menurut penuturan masyarakat setempat, diyakini bahwa mereka adalah keturunan Roro Anteng, yaitu seorang putri dari raja Majapahit dan Joko Seger yaitu putera seorang brahmana. Asal mula nama suku Tengger diambil dari nama belakang Rara Anteng & Jaka Seger. Keduanya membangun pemukiman dan memerintah di kawasan Tengger ini kemudian menamakannya sebagai “Purbowasesa Mangkurat Ing Tengger” yang artinya “Penguasa Tengger yang Budiman"

Kegiatan Upacara Suku Tengger Bromo
suku Tengger Bromo Gunung Brahma dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara yakni Pura Luhur Poten Bromo dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa. Saat perayaan hari besar suku Tengger Bromo ini,bukan hanya dikunjungi umat Hindu Tengger dari berbagai penjuru Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tetapi umat Hindu dari Bali yang merasa mereka adalah keturunan dari Kerajaan Majapahit. Tidak hanya itu, saat upacara ini berlangsung, Pura Luhur Poten Bromo yang berada di antara Gunung Batok dan Gunung Bromo akan dikunjungi oleh banyak wisatawan dari berbagai negara dan penjuru Tanah Air.
Selain upacara Yadnya Kasada, ada juga Hari Raya Karo dan Unan-Unan. Berhubungan dengan siklus kehidupan warga suku Tengger juga diadakan ritual adat yaitu: saat kelahiran (upacara sayut, cuplak puser, tugel kuncung), menikah (upacara walagara), kematian (entas-entas, dan lainnya), upacara adat berhubungan siklus pertanian, mendirikan rumah, dan juga terkait adanya gejala alam seperti leliwet dan barikan.

Mata Pencaharian Suku Tengger Bromo
Mata pencaharian mereka sebagian besar adalah petani dan bahasa yang mereka gunakan sehari-hari adalah bahasa Jawa Kuno. Mereka tidak memiliki kasta bahasa, sangat berbeda dengan bahasa Jawa yang dipakai umumnya memiliki tingkatan bahasa.Apabila Anda ingin bertemu dan berinteraksi langsung dengan warga suku Tengger Bromo maka persebaran utama mereka ada di sekitar Gunung Bromo dan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, segera hubungi kami di bromo tour pusat informasi seputar wisata jawa timur khusunya di Wisata Bromo jawa timur Indonesia.

Suku Tengger Bromo

Cha Cha Cua
Tour bromotour 2019 Updated at: 09.56
Tour bromotour 2019, Professional Tour Travel Operator
Branch Office : Sukapura - Probolinggo , FASTCALL/WA 085 330 215 451 ; Email, bromothetour@gmail.com , Designed by Cha Cha Cua OPQ
Contact Form
Your Real Travel Partner: Harga,Budget dan Waktu Sangat Flexible Tergantung Fasilitas dinginkan